Jumat, 01 April 2011

doa

begitu sangat aku putus asa,
apa yang harus aku lakukan,,
aku pasrah ya Rabb,,
ampuni hamba, atas dosa-dosa hambamu yang hina ini
jika saja aku bisa meletakkan hatiku walau sebentar saja
jika saja aku bisa meletakkan otakku walau sekejap saja
sakit,, jika mengingat semuanya
aku ingin bicara ini, tapi kenapa aku selalu tidak bisa jika didepanmu
dulu tidak ada keraguan sedikitpun aku tentangmu
dulu tidak ada curiga apapun aq padamu
semua untukmu,
hati, jiwa, dan ragaku untukmu
kedatanganmu, membuatku tersenyum lagi setelah semuanya yang pernah berlalu
kedatanganmu bagaikan semilir ombak dipantai
menentramkan dan menghanyutkan
aku terbawa olehmu,
aku ikut denganmu
namun, semua rasa ini salah
karena jawaban dua, tiga patah kata yang mengris ulu hati
aku tau, diawal aku yang menginginkanmu dan kamu tidak
betapa bodohnya aku, betapa bodohnya aku. . . menuntutmu untuk menjadi seperti yang aku inginkan
aku yang tidak sadar diri, mengapa dari awal aku tidak berfikir dua kali
lagi-lagi kata itu yang terucap dari mulutmu,
yang selalu membuatku jatuh untuk kesekian kalinya
yang selalu membuatku meneteskan air mata untuk kesekian kalinya
aq salah, maafkan aku. . .
aq memilih jalan ini, walau sungguh sakit. .
seperti membunuh bunga yang tengah bermekaran, harapan pupus begitu saja mendengar kata itu lagi
semoga kamu akan menemukan apa yang kamu inginkan
setelah semuanya, aku pikir kita akan bisa seperti biasa menjalani aktivitas
tetapi ternyata tidak, hatiku masih saja terbelenggu olehmu,
tapi aku tidak ingin kamu berada didekatku, aku tidak ingin membutuhkanmu
aku ingin menjalani semua sendiri tanpamu
berdiri tanpamu
dan berjalan tanpamu,
saat kamu hadir tiba-tiba membuatku semakin sakit,
kamu datang saat kamu butuh saja
waktu itu, aku butuh kamu, aku butuh kamu. . .
tapi kamu tidak ada. . kamu tak pernah ada
hanya air mata yang menemaniku

kupikir saat itu, kita akan bicara seperti dulu,
tapi kamu hanya hadir dalam kedipan mata
padahal sudah aku siapkan apa yang ingin aku tunjukkan padamu, meneteslah air mata lagi
aku tak ingin kamu sakit, tapi kenapa aku tidak bisa mengendalikan diri saat kamu
datang tiba-tiba, masih saja aku menuntutmu, maafkan aku. . . maafkan aku

aq mohon ya Rabb, berikan hambamu kekuatan untuk menjalani semua
jika kekuatanku habis, akan berlari kemana aku
terpuruk dalam keputus asaan yang tiada henti
aku malu pada diriku sendiri, setelah apa yang aku lakukan denganmu
jika bukan denganmu, aku tak pernah ingin melakukan hal itu, ampuni hamba ya Rabb
masihkah pintu itu terbuka untukku ya Rabb,,
malam itu, aku butuh kamu. . . tapi kamu hilang
dan hanya air mata yang menemaniku
kamu ada, disaat kamu butuh aku. . .
aku hanya berarti saat kamu butuh, seperti apa yang aku bilang dan kamu mengiyakan "rasa itu musiman"
ya Allah, ampuni aku

aku tidak bisa hidup tanpanya, tetapi aku tidak ingin dia tau
biarlah aku sendiri menjalani keputusanku
aku tak ingin memaksanya untuk satu hati denganku
biarkan dia mencari yang benar-benar dia inginkan,
mungkin aku keputusan terakhir