Selasa, 29 Maret 2011

Kurang Kurang dan Kurang Kapan Lebih'nya

bagaimanan jika kita tidak bisa melihat orang yang kita cintai dan selalu bersama kita
bagaimana jika kita hanya bisa merasakan dan mendengar tanpa bisa melihat kecantikan paras orang yang kita cintai.

namun, dibalik itu semua justru dengan kita tidak melihat paras dan kenampakan orang yang kita cintai mungkin akan membuat kita tidak pernah merasa kekurangan, menjalani dengan penuh keikhlasan tanpa ada tuntutan untuk menjadi seperti dan seperti.
kagum dan takjub tatkala melihat sepasang tunanerta menaiki bus trans yang melaju di kota gudeg. . seumur bapak2 dan ibu2...



dengan tergopoh-gopoh mereka menaiki bus trans dibantu dengan penjaga selter. senyum manis menghampiriku dari ibu berkerudung manis ini ketika duduk disampingq, sedang suaminya duduk pula disamping istrinya. ku pikir mereka masih bisa melihat walau sedikit, karena masih bisa melakukan perjalanan yang cukup jauh dengan naik bus. .

satu lagi, ketika aku berada dikota pahlawan tengah menaiki angkot menuju terminal. ketika angkotku melaju didepan sebuah SLB di surabaya, beberapa anak tengah menunggu kedatangan angkotku ini. naiklah mereka dengan beberapa teman2nya. didalam angkot mereka sibuk bercerita dan bercanda layaknya orang normal. dalam benakku, Hmm...beginilah mereka dengan kekurangan yang mereka miliki masih mampu untuk menjalani hidup dengan keyakinan dan rasa syukur.
tertohok dengan apa yang q lihat, pastinya... 
dikasih 1 minta 2, dikasih 2 minta 3...dst
manusia..manusia..

kata ”seseorang” manusia diuji dengan kenikmatan dan kesengsaraan. . . hew...hew...
manusia makin berumur, makin dituntut untuk bisa berbagi. berbagi waktu, perasaan, harta, kasih sayang. jika tidak...banyak pihak yang akan protes. protes dari diri sendiri, dari orang di dekat kita atau bahkan protes dari-Nya. namun, protes-Nya adalah yang paling halus, tak terasa namun jika diacuhkan besar resikonya. . nguing..nguing.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar